Wednesday, 17 January 2018

Sensasi Dan Pengalaman Menakjubkan Makan Di Warung Tertinggi Di Indonesia

Makan di restoran bintang 5 atau di restoran di atas lantai 50 bagi saya sudah terdengar biasa. Tapi bagaimana jika makan di warung tertinggi di Indonesia, tentu akan menjadi kesan dan cerita yang berbeda. Dan saya juga mendapatkan pengalaman kuliner yang berkesan setelah makan di warung ini. Nama warung tertinggi ini adalah Warung Mbok Yem.
Warung Mbok Yem
Sumber: Tribunewsbangka


Warung Mbok Yem ini disebut warung tertinggi karena letaknya berada di Puncak Gunung Lawu Hargo Dalem. Warung ini berada di atas ketinggian 3150mdpl. Warung makan ini cukup terkenal di kalangan pendaki, terutama bagi pendaki gunung lawu. Warung ini dimiliki oleh Ibu Sakiyem sendiri. Ibu Sakiyem, atau dikenal dengan Mbok Yem sudah berjualan di warung ini selama 25 tahun. Mbok Yem awalnya adalah penjual minuman keliling untuk para pendaki. Dan sejak tahun 1980an hingga sekarang ia menjadi penduduk tetap di Puncak Gunung Lawu. Sebenarnya di Puncak Gunung Lawu ini sudah ada beberapa warung, tetapi warung – warung itu hanya buka di waktu tertentu atau saat musim pendaki saja. Sedangkan Warung Mbok Yem buka setiap saat.


Mbok Yem, Pemilik Warung
Sumber: Sewarga.com

Warung Mbok Yem ini hanya berupa bangunan semi permanen yang cukup luas. Bagian dalam warung terdapat dapur dan ruangan luas beralas tikar yang bisa menampung sekitar ratusan pendaki. Tetapi ruangan di dalam warung lebih sering digunakan untuk tempat tidur pendaki. Sedangkan untuk makan, para pendaki biasanya lebih memilih di teras warung, sambil menikmati pemandangan.

Warung Mbok Yem menjual aneka makanan ringan dan minuman hangat. Di sini juga menjual minuman jamu yang enak pas banget untuk menjaga tubuh dari dinginnya suhu puncak Gunung Lawu yang bisa mencapai minus 5 derajat. Untuk makanan ringannya, warung ini menyediakan aneka, kacang-kacangan, peyek, tempe goreng, dll. Untuk makanan beratnya, makanan yang paling sering dipesen sama pendaki adalah naci pecel plus telor ceplok. Selain nasi pecel, warung ini juga terdapat soto dan indomie. Pasokan makanan di warung ini, dikirim dari desa di kaki gunung dalam 3 kali seminggu.

Nahh mumpung saya lagi di Puncak Gunung Lawu, kesempatan untuk mencicipi nasi pecel telur ceplok buatan Mbok Yem tidak akan saya lewatkan. Dan untuk menghangatkan tubuh, saya memesan susu coklat panas seharga 3ribu rupiah. Untuk seporsi nasi pecel dibandrol dengan harga yang sangat murah, yaitu 10ribu rupiah. Bagi saya rasa nasi pecel buatan Mbok Yem ini sangat nikmat, apalagi dengan pemandangan yang menakjubkan di Puncak Gunung Lawu. Oh ya, di warung ini, kita bisa sarapan sekaligus melihat sunrise lohh. Karena posisi warung ini persis menghadap ke arah timur, keren kann.



enaknya makan pecel sambil lihat sunrise :)

Bagi saya sebagai pendaki, makan dengan pemandangan yang alami, udara segar di ketinggian di atas 3000mdpl merupakan kemewahan yang tersendiri. Pengalaman ini jauh berbeda dibandingkan sewaktu saya makan di Restoran Skye di Menara BCA atau Henshin Restaurant di Gama Tower. Dan juga keindahan puncak Gunung Lawu juga memberikan kesan yang tak bisa didapat di restoran manapun. Bagi saya ini suatu kebanggaan sebagai seorang foodie. Karena pengalaman makan seperti ini belum tentu di alami oleh para foodies di Indonesia.






Pemandangan sekitar Warung Mbok Yem
Keren banget kann??

Nahh bagi kalian yang ingin merasakan sensasi makan di warung tertinggi se-Indonesia, kalian harus bersusah payah dulu yahh dengan mendaki Mendaki Gunung Lawu. Tentu perjalanan untuk mencapai ke warung ini sangat berat dan melelahkan. Tetapi rasa dari sajian makanan dan pemandangan di warung ini sangat sepadan dengan perjuangan saat mendaki. Dan bagi kalian yang sedang berencana mendaki Gunung Lawu, mengunjungi warung Mbok Yem merupakan suatu keharusan. Mbok Yem yang ramah dan baik akan senang hati menerima pendaki. Kalau ingin tahu bagaimana perjalanan saya menuju warung ini hingga ke Puncak Lawu, silakan lihat disini

No comments:

Post a Comment