Thursday 16 November 2017

Backpaker Traveling Ke Jogja (Tamansari & Alun - Alun Selatan Part 1



Helooo sahabat archiexfood!! Gimana kabar kalian?? Udah lama gak update nih karena saya selama seminggu sangat sibuk, dan jadwal penuh dengan kerjaan. Nahh kali ini saya mau ngeshare pengalaman saya sewaktu trafelling ala mahasiswa ke Yogyakarta. Kenapa saya sebut ala mahasiswa? Karena budget yang saya dan teman – teman saya miliki agak minim. Dan saya sendiri hanya memiliki uang sebesar 500 ribu rupiah untuk perjalanan ke Yogyakarta selama 3 hari 2 malam.

Perjalanan ke Yogyakarta kali ini saya bersama dengan 4 orang teman saya yaitu Rafael, Anisa, Yosephine dan Mira. Perjalanan ke Yogyakarta kali ini sudah kami rencanakan dari beberapa bulan sebelumnya. Awalnya yang akan ikut ada 9 orang termasuk saya, tetapi akhirnya hanya berlima karena 3 orang teman yang lain sedang berhalangan. Meskipun personilnya berkurang, kami tetap antusias dan semangat dalam menjalani liburan kami.

Untuk menuju ke Yogyakarta, kami menaiki kereta Bogowonto seharga 110 ribu rupiah. Kereta kami berangkat pukul 22.30 malam lalu tiba di yogyakarta pukul 7.30 pagi. Selama di kereta, kami menghabiskan waktu dengan bermain kartu hingga pukul 24.30. Pukul 08.00, kami tiba di stasiun lempuyangan, lalu kami pergi ke derah Taman Siswa untuk menyewa sepeda. Nama agen penyewaan sepedanya adalah “Si Woles”. Kami menemukan agen penyewaan ini setelah browsing di internet dan, agen sepeda ini adalah yang termurah dibanding yang lain. Kami berlima diberikan harga sewa sepeda selama 3 hari hanya 50ribu per orang. Setelah menyewa sepeda, kami langsung pergi ke penginapan Pondok 71 di daerah Pugeran. Kami tiba di penginapan pukul 10.00 pagi.


Penginapan Pondok 71, sumber: medanwisata.com

Penginapan pondok 71 ini letaknya lumayan strategis, dan dekat dengan Plengkung Gading dan alun – alun selatan. Biaya penginapan di pondok 71 ini seharga 100 ribu per malam dengan kamar yang sudah ada kamar mandi, AC super dingin dan TV. Dan saat itu saya dan teman – teman sedang agak kelelahan dan memutuskan untuk istirahat selama beberapa jam.

Sekitar pukul 13.00 saya membangunkan teman – teman lain untuk bersiap – siap jalan. Dan pukul 14.00 kami mulai bersepeda dari Pondok 71 menuju ke Alun – Alun Selatan. Bersepeda di Yogyakarta bagi saya sangat menyenangkan, karena kendaraan di sini lebih tertib dan tidak sepadat Jakarta. 


bersepeda ria di Yogyakarta, photo by Yosephine

Kami bersepeda dengan panduan peta wisata yang diberikan oleh Agen sewa sepeda Si Woles. Tetapi walaupun sudah memiliki peta, kami bersepeda sesuka hati dengan mengelilingi pemukiman Yogyakarta, lalu menuju Alun – Alun Selatan. Tetapi sayang, pada siang itu, hari terasa panas banget, jadi kalau jalan – jalan ke alun – alun selatan pasti bakal kepanasan banget. Akhirnya kami mengalihkan perjalanan kami ke Benteng Frederburg dan Kerton Yogyakarta.
                                                                        
TAMAN SARI

Di tengah – tengah perjalanan, kami melewati salah satu objek wisata Taman Sari. Saya dan keempat teman saya, berniat untuk mampir ke Taman Sari. Kalian pasti sudah pafa tahu kann, Taman Sari itu apa?? Yap Taman Sari adalah bekas situs taman atau kebut istana Keraton Yogyakarta. Harga tiket Taman Sari sangatlah murah. Untuk kami yang merupakan wisatawan lokal, hanya dikenai biaya 5000 rupiah per orang. Sedangkan untuk wisatawan mancanegara akan dikenai biaya sebesar 12000 rupiah per orang. Kita juga bisa menggunakan jasa guide, tetapi kami berlima memilih untuk masuk tanpa guide.



Setelah kami mebayar tiket kami langsung masuk menuju ke dalam. Taman sari ini memiliki tempat dan suasana yang keren banget. Dan bisa dikatakan cukup instagenic.  Bahkan sebelum masuk ke dalam saja kami sudah berfoto banyak sekali. Setelah berfoto di gerbang, kami memasuki sebuah area kolam yang dinamakan Umbul Siraman. Kata orang2, umbul siraman merupakan tempat mandi para keluarga keraton. Bagi saya tempat ini merupakan spot yang paling keren dan paling instagenic. Di sini kami berfoto lebih banyak lagi. Dan tempat ini juga merupakan spot terfavorit buat pengunjung.




 Kesini wajib selfie :), photo by Yosephine

Yosephine sibuk sendiri nihh, photo by Rafael

 Kalau ke sini jangan lupa foto-foto yaaa, tempatnya instagenic banget
Photo by Rafael & Yosephine

Setelah bersenang – senang dan berfoto di umbul siraman, kami memasuki ke dalam lagi. Karena kami tidak menyewa tour guide kami tidak mengetahui area mana saja yang kami lewati. Dan kami yang melihat tanda – tanda yang menunjukan arah keluar. 


 Si Anisa keasikan nihh, photo by yosephine


Kekonyolan saya dan rafael, photo by Yosephine

Tetapi area dalam yang kami telusuri juga keren – keren banget. Bangunan di sini benar – benar seperti di taman kerajaan dengan bangunan khas keraton. Bagi kalian yang ingin berwisata ke Yogyakarta, Taman Sari merupakan salah satu spot yang wajib di kunjungi. Untuk Aksesnya, kalian bisa melalui gerbang barat di jalan Ngasem. Atau bisa juga melalui jalan taman.

Setelah puas bermain di Taman Sari, kami bersepeda lagi menuju ke arah malioboro tempat Benteng Frederburg. Lalu lintas Yogyakarta semakin ke arah utara semakin ramai. Apalagi kalai kita sudah semakin dekat dengan Malioboro. Setelah bersepeda selama 1 jam, kami tiba di Benteng Frederburg. Tapi sayangnya, kami tiba di Benteng Frederburg terlalu Sore yaitu Jam 17.00. Dan pada saat itu Benteng Frederburg sudah tutup. Yahhh sayang banget dehhh, padahal sudah bersepeda capek – capek.

Karena tempat wisata sudah tutup semua, kami memutuskan untuk kembali ke penginapan. Dan beristirahat selama beberapa jam. Setelah beristirahat dan mandi, sekitar pukul 19.00, saya dan Rafael membangunkan Anisa, Mira, Dan Yosephine dan mengajak mereka untuk makan malam. Kami berlima makan malam di Restoran JO MESTIR’S dekat pelngkung gading. Setelah makan malam, kami bersepeda lagi ke Alun – Alun Selatan.


 seru-seruan di alun - alun selatan malam hari, photo by rafael

foto bareng ular ;). photo by rafael

 suasana alun - alun selatan malam hari photo by yosephine

 kendaraan lampu neon yang menghiasi alun - alun pada malam hari, photo by yosephine

lapangan alun - alun, photo by yosephine

Suasana Alun – Alun Selatan pada malam hari akan lebih ramai dan keren. Pada malam hari akan ada kendaraan – kendaraan yang luarnya dihias dengan lampu neon dengan cantik. Suasana saat itu sungguh menyenangkan, dan meriah. Di lapangan alun – alun juga ada banyak atraksi yang menarik perhatian. Di alun alun selatan ini, kami hanya nongkrong – nongkrong sambil minum kopi di dekat parkiran. Setelah itu kami berfoto – foto fi lapangan alun – alun. Malam itu sungguh menyenangkan, kami bercanda tawa, berlari – lari, bernyanyi –nyanyi, seperti anak kecil lagi yaaa? Hahahaha. Saat pukul 23.00, kami memutuskan untuk kembali ke hotel karena Rafael sudah kecapean dan mulai flu. Dan besoknya kami tentu akan jalan – jalan lagi.


Gimana menurut kalian?? Pengalaman saya cukup seru tidak?? Kalau cukup seru simak terus yah, karena perjalanan wisata di Yogyakarta kali ini belum berakhir.

No comments:

Post a Comment